Mengapa Harus di Madrasah???
Sesuai dengan slogan "Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah", madrasah semakin di depan. Kualitas madrasah saat ini dinilai tidak berbeda jauh dengan sekolah umum di Indonesia, baik dari segi fisik/sarpras, mutu pendidikan, prestasi siswa maupun sumber daya manusianya. Bahkan tak jarang, madrasah lebih unggul dibanding sekolah umum.
Tak jarang ditemui, bahwa kader-kader bangsa lulusan madrasah mampu bersaing pula dengan lulusan sekolah pada umumnya, seperti jadi pengusaha, presiden, ulama', jurnalis dan lain-lain.
Benar seperti yang pernah dikatakan oleh Direktur Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag, M Nur Kholis Setiawan. “Melalui slogan ‘lebih baik madrasah, madrasah lebih baik’, para siswa madrasah kini telah mampu bersaing dengan para siswa lainnya di Nusantara.” .
Menurut Kementerian Agama, ada 7 alasan mengapa kita harus memilih sekolah di madrasah, ketujuh alasan tersebut adalah:
- Sejarah telah mencatat bahwa madrasah telah melahirkan pemimpin di bidang pendidikan dan agama (scholar), negarawan dan bahkan pahlawan. Sebut saja misalnya Wahid Hasyim, Hamka, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Nurcholis Madjid (Cak Nur), KH M.A Sahal Mahfudz, AR. Fakhruddin dan Mahfud MD.
- Madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk rakyat (masyarakat) berbeda dengan sistem pendidikan sekolah biasa atau community-based education. Dalam sejarahnya madrasah memiliki akar yang kuat untuk perjuangan bangsa dan memberantas kebodohan.
- Madrasah telah memadukan dua kurikulum: kurikulum dari Kemdikbud dan Kurikulum dari Kementerian Agama. Atau dengan kata lain, madrasah juga memberikan materi pelajaran umum, sebagaimana sekolah-sekolah biasa dan juga memberikan materi-materi pelajaran agama yang lebih kuat dibandingkan sekolah-sekolah biasa, Madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan akhlak yang mulia.
- Madrasah tidak lagi dianggap sebagai pelengkap sistem pendidikan nasional, melainkan madrasah semakin menorehkan prestasi tidak hanya di bidang tafaqquh fi al din, akan tetapi juga dibidang-bidang lainnya, seperti riset ilmiah, vokasional, kewirausahaan, lingkungan (adiwiyata), dan sebagainya.
- Madrasah tidak hanya mencetak kader intelektual yang profesional dan pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan berakhlak mulia. Profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran. Sebaliknya integritas tanpa profesionalitas, akan menyebabkan kita jalan di tempat di tengah dunia yang kompetitif.
- Pendidikan madrasah menyentuh empat dimensi pendidikan, yakni dimensi pikir (kognisi), dimensi hati (spiritual), dimensi rasa (estetika), dan dimensi raga (fisik).
- Mencetak anak yang memiliki pandangan keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin dan menghargai kearifan lokal.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Keunggulan Sekolah terintegrasi dengan Pondok Pesantren
Keunggulan Sekolah di Pesantren Memberi Anak Bekal Awal Pesantren saat ini sudah menjadi sebuah pilihan bagi para orangtua untuk kelanjutan pendidikan
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Suara Demokrasi dalam Pemilihan Ketua OSIS
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu upaya yang diintegrasikan dalam Merdeka Belajar sebagai cara untuk membentuk karakter pelajar yang sesuai dengan nilai-n
Kemeriahan Lomba Kemerdekaan di Madrasah: Menumbuhkan Semangat Patriotisme dan Kebersamaan
Hari Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi momen yang dinanti oleh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali para siswa di madrasah. Setiap tahun, tanggal 17 Agustus dirayakan dengan pe
Semangat Santri Al Amjad Membara Dalam Upacara Hari Santri Nasional 2023
Dalam Peringatan Hari Santri Tahun ini, Santri MTs Al amjad merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan melawan kebodohan. "Di zaman yang penuh dengan ta