Memberi Anak Bekal Awal
Pesantren saat ini sudah menjadi sebuah pilihan bagi para orangtua untuk kelanjutan pendidikan putra-putrinya. Dengan menitipkan putra-putrinya di lembaga pendidikan Islam sistem berasrama (boarding) mereka merasa aman bagi perkembangan mental spiritual putra-putrinya di tengah gempuran era globalisasi dengan lingkungan pergaulan yang bebas dan perkembangan teknologi informasi komunikasi yang tidak terbatas saat ini.
Orangtua merasa perlu membekali putra-putrinya dengan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman agama Islam yang benar, mampu membaca bahkan menghafal Al Qur’an disamping belajar ilmu pengetahuan dan ketrampilan umum sebagaimana sekolah umum dengan kurikulum Pemerintah untuk kepentingan masa depan putra-putrinya agar dapat bersaing dan berkompetisi sembari tetap memegang adab dan ajaran agama Islam yang didapatkan selama belajar di sekolah berbasis pesantren.
Bagaimana Kurikulum Sekolah di Pesantren?
Ada perbedaan mendasar kurikulum sekolah berbasis pesantren dibanding sekolah umum yaitu sekolah berbasis pesantren selain menggunakan kurikulum pemerintah (Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka) juga menggunakan kurikulum khas pesantren (agama dan bahasa). Selain itu diterapkan juga program kegiatan dan aktivitas harian (hidden curicullum) berupa pembiasaan-pembiasaan baik yang bertujuan membentuk karakter santri yang mandiri, saling menghargai, disiplin, rajin beribadah, memiliki adab dan akhlak mulia.
Jadi, apa Keunggulan Sekolah di Pesantren?
Keunggulan Sekolah di Pesantren, antara lain:
- Pendidikan dan pembinaan berlangsung 7 hari setiap pekan dan 24 jam setiap harinya. Dengan menggunakan kurikulum formal pada sekolah/madrasah dibawah binaan disdik/kemenag ditambah kurikulum pesantren maka program kegiatan berlangsung 24 jam sehari dari bangun tidur subuh sampai kembali tidur malam dibawah pengawasan dan pembinaan para guru, ustadz dan pengasuh.
- Ilmu umum dan agama proporsional. Karakteristik pesantren modern adalah selain mengajarkan ilmu-ilmu agama dengan sasaran IMTAQ taercapai juga diajarkan ilmu-ilmu umum dengan sasaran dapat menguasai IPTEKS dengan memfasilitasi santri sehingga tersalurkan keingintahuan akan segala sesuatu di alam. Prospek masuk perguruan tinggi lebih terbuka lebar karena dapat memasuki perguruan tinggi umum atau agama.Sehingga apapun profesinya nanti maka selain profesional dibidangny ajuga tetap menjaga nilai-nilai agamanya.
- Menghindari pengaruh pergaulan bebas di lingkungan luar pondok. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan sangat penting menempatkan putra-putri berada di lingkungan terbaik agar bisa mempelajari segala sesuatu dan mencontoh teladan baik dalam kesehariannya. Era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi komunikasi yang pesat membawa dampak yang buruk di luar dan hal ini bisa dicegah karena tata tertib pesantren melarang membawa HP. Demikian juga pergaulan bebas dan ancaman narkoba yang kuat dapat dihindari saat tinggal di lingkungan pesantren yang disiplin perijinan kelaur-masuknya pondok.
- Melatih dan menjaga kualitas Ibadah kepada Allah SWT. Berada di pondok pesantren maka santri dilatih untuk melaksanakan sholat wajib berjamaah, sholat sunnah, puasa, membaca dan menghafal Al Qur’an secara rutin dalam keseharian sehingga santri lama -kelamaan menjadi kebiasaan dan terbangun karakter disiplin beribadag dengan kualitas yang baik
- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang komplit. Belajar di pesantren selain belajar pengetahuan umum, agama dan bahasa juga melatih ketrampilan di berbagai bidang baik umum, agama maupun bahasa. Setelah dalil, teori dan konsep didapatkan melalui pembelajaran selanjutnya melalui pelatihan-pelatihan berikhtiar meningkatkan ketrampilan-ketrampilan, misal belajar menjadi imam setelah menghafal Al Qur’an dan berlatih tilawah, berlatih ceramah/pidato dengan bahasa indonesia, arab atau inggris agar menjadi Da’i, berlatih seni kaligrafi dan kegiatan yang lainnya.
- Melatih kemandirian dan membentuk karakter pejuan. Tinggal di pondok bersifat wajib bagi santri sehingga jauh dari orangtua. Segala sesuatu baik barang, kebersihan diri dan lingkungan, dan keperluan- keperluan lainnya diurus dan diperjuangkan oleh diri sendiri mulai mandi, mencuci, makan-minum antri, mengatur uang jajan dan menyiapkan bahan belajar semua dilakukan sendiri sehingga sejak dini akan siap jiwa/mental kemandirian dan karakter pejuang.
- Ekstrakurikuler dan kegiatan santri lebih beragam Ekstrakurikuler tentu lebih beragam cabang/bidangnya karena selain bidang binaan umum (cabang olahraga, seni, KIR sains, pramuka, dll) juga bidang agama (tahfidz, tilawah, pidato, kaligrafi, dll) masuk dalam ekstrakurikuler.
- Membuat orang tua merasa aman dan tenang bekerja. Tinggal di pesantren tidak boleh keluar pondok tanpa ijin, dilarang memegang HP, ada tata tertib sehingga pengaruh pergaulan dengan dunia luar yang bebas, tidak disiplin, narkoba dapat diminimalkan/ dihilangkan dan orangtua merasa aman dan tenang dalam bekerja. (Litbang)
